Batik Online Shopping Mudah Murah

GRIYA BATIK ADINDA-BATIK ONLINE SHOPPING

Pages

Friday, April 23, 2010

Kalau aku jadi model t-shirt silat gini niih....




Ini sebenarnya cerita saat-saat menunggu Papa datang dari Padang naik pesawat di Bandara Soekarno Hatta. Kepergian Papa ke Padang selama 5 hari. Papa dapat tugas 'silat' untuk diskusi 'omong-omong' soal silat dan melihat bagaimana silat di Padang.


Waktu Papa berangkat aku gak mengantar ke bandara, Papa gak tega kalau Mama harus nyetir sendiri (meskipun ditemani aku) saat pulangnya. Kan jauh, kata Papa. Oke deh, nanti waktu Papa pulang siap-siap jemput yaa....

Rasa kecewa gak ngantar Papa terobati dengan kiriman foto Papa waktu sampai di bandara di Padang, dan perjalanan Papa ke tempat penginapan.

Wah, ternyata perjalanan Papa menuju ke Batu Sangkar tempat penginapan Papa tidaklah mulus, karena terganjal oleh parahnya jalan di Lembah Anai karena terjadinya longsor beberapa hari yang lalu. Terpaksa Papa dan rombongan berputar arah lewat Solok yang jarak tempuhnya mencapai kira-kira 200 km, begitu cerita Papa.

Belum genap 2 hari Papa pergi, aku udah kangen Papa, Mama juga udah kangen tuh.... Aku kangen main 'dibanting-banting' Papa. Aiiih, jangan mikir yang nggak-nggak ya. Papa sih ngejatuhin akunya pelan-pelan, di kasur lagi... Tapi aku senang. Kalau sama Mama, Mama gak kuat harus nopang aku di punggung.

Sudah 2 malam ini aku dan Mama telpon Papa, bagaimana Papa di sana. Lumayanlah untuk mengobati rasa kangen....Rasa kangenku, juga kangennya Mama terobati lagi dengan kiriman foto Papa waktu di air terjun lembah Anai.... Memang beda siih dengan saat belum kena longsor, setelah melihat hasil search di internet. Foto dibawah ini didapat dari http://blog.unsri.ac.id/permato/berita/foto-lembah-anai-setelah-bencana-longsor/mrdetail/9223.

Akhirnya tiba juga hari Papa akan pulang. Aku, mbak Aya, Abang Radi, dan tentunya Mama siap menjemput ke bandara Soekarno Hatta. Berita dari Papa pesawat dari Padang akan berangkat jam 15.05. Aku dan rombongan berangkat kira-kira jam setengah 3, lebih cepat setengah jam dari keberangkatan Papa. Karena Mama berjanji akan mengajakku ke lantai atas tempat penjemputan, mau lihat pesawat-pesawat yang datang dan pergi dan melihat kegiatan pekerja-pekerja di bandara.

Ternyata banyak macam-macam nama pesawat (red: maskapai penerbangan). Aku jadi tahu juga, dimana tempat penumpang pesawat menunggu sebelum pesawat datang. Penumpang ternyata harus melewati 'terowongan' untuk mencapai pesawat, begitu juga bila datang dari bepergiannya.


Dan... ada juga mobil pengangkut barang-barang untuk dibawa masuk dan keluar ke dan dari pesawat. Aku sempat melihat ada barang berupa anak ayam yang tercecer, kasihan petugasnya harus memunguti satu-satu, untung tak begitu banyak ayam yang tercecer....

Tuch dia pesawat Papa datang.... Setelah menunggu hampir 2 jam pesawat Papa mendarat juga. Ternyata pesawat Papa berangkat terlambat 1 jam dari jadwal yang ditentukan. Lumayanlah ada waktu buat aku untuk mengeksplorasi bandara lebih banyak lagi.


Mama sudah memperkirakan mendaratnya pesawat Papa, karena ternyata Mama sudah tahu kalau Papa ditunda keberangkatannya. Jadi ketika ada satu maskapai pesawt papa akan mendarat Mama sudah memberi tahuku. "Din, itu lihat ada pesawat yang mau mendarat. Kayaknya itu pesawat yang Papa naiki." Aku benar-benar memperhatikan bagaimana pesawat itu turun dan sampai mendarat. Kemudian berputar arah sambil jalan perlahan-lahan, dan akhirnya berhenti. Tak lama pesawat berhenti, Papa memberi kabar kalau Papa sudah landing. Alhamdulillah, akhirnya Papa sampai kembali dengan selamat. Dan kami siap melepas kangen.
 
Copyright (c) 2010 ...Celoteh Adinda.... Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.